Tinggalkanlah kesenangan yang menghalangi pencapaian kecemerlangan hidup yang diidamkan. Dan berhati-hatilah, karena beberapa kesenangan adalah cara gembira menuju kegagalan.
Kamis, 17 November 2011
apa sebenarnya cinta itu ?
Cinta adalah sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi. Dalam konteks filosofi cinta merupakan sifat baik yang mewarisi semua kebaikan, perasaan belas kasih dan kasih sayang. Pendapat lainnya, cinta adalah sebuah aksi/kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap objek lain, berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, memberikan kasih sayang, membantu, menuruti perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan apapun yang diinginkan objek tersebut.
Cinta adalah satu perkataan yang mengandungi makna perasaan yang rumit. Bisa dialami semua makhluk. Penggunaan perkataan cinta juga dipengaruhi perkembangan semasa. Perkataan sentiasa berubah arti menurut tanggapan, pemahaman dan penggunaan di dalam keadaan, kedudukan dan generasi masyarakat yang berbeda. Sifat cinta dalam pengertian abad ke 21 mungkin berbeda daripada abad-abad yang lalu. Ungkapan cinta mungkin digunakan untuk meluapkan perasaan seperti berikut:
- Perasaan terhadap keluarga
- Perasaan terhadap teman-teman, atau philia
- Perasaan yang romantis atau juga disebut asmara
- Perasaan yang hanya merupakan kemahuan, keinginan hawa nafsu atau cinta eros
- Perasaan sesama atau juga disebut kasih sayang atau agape
- Perasaan tentang atau terhadap dirinya sendiri, yang disebut narsisisme
- Perasaan terhadap sebuah konsep tertentu
- Perasaan terhadap negaranya atau patriotisme
- Perasaan terhadap bangsa atau nasionalisme
Rabu, 09 November 2011
mengapa wanita mudah menangis
"Aku tak mengerti" kata si anak lagi. Ibunya hanya tersenyum dan memeluknya erat. "Nak, kamu memang tak akan pernah mengerti....". Kemudian anak itu bertanya pada ayahnya. "Ayah, mengapa Ibu menangis?, Ibu menangis tanpa sebab yang jelas". Sang ayah menjawab, "Semua wanita memang sering menangis tanpa alasan". Hanya itu jawaban yang bisa diberikan ayahnya.
Sampai kemudian si anak itu tumbuh menjadi remaja, ia tetap bertanya-tanya, mengapa wanita menangis. Hingga pada suatu malam, ia bermimpi dan bertanya kepada Tuhan, "Ya Allah, mengapa wanita mudah sekali menangis?"
Dalam mimpinya ia merasa seolah Tuhan menjawab, "Saat Kuciptakan wanita, Aku membuatnya menjadi sangat utama. Kuciptakan bahunya, agar mampu menahan seluruh beban dunia dan isinya, walaupun juga bahu itu harus cukup nyaman dan lembut untuk menahan kepala bayi yang sedang tertidur. Kuberikan wanita kekuatan untuk dapat melahirkan dan mengeluarkan bayi dari rahimnya, walau kerap berulangkali ia menerima cerca dari anaknya itu.
Kuberikan keperkasaan yang akan membuatnya tetap bertahan, pantang menyerah saat semua orang sudah putus asa. Kepada wanita, Kuberikan kesabaran untuk merawat keluarganya walau letih, walau sakit, walau lelah, tanpa berkeluh kesah.
Kuberikan wanita, perasaan peka dan kasih sayang untuk mencintai semua anaknya dalam kondisi dan situasi apapun. Walau acapkali anak-anaknya itu melukai perasaan dan hatinya. Perasaan ini pula yang akan memberikan kehangatan pada bayi-bayi yang mengantuk menahan lelap. Sentuhan inilah yang akan memberikan kenyamanan saat didekap dengan lembut olehnya.
Kuberikan wanita kekuatan untuk membimbing suaminya melalui masa-masa sulit dan menjadi pelindung baginya. Sebab bukannya tulang rusuk yang melindungi setiap hati dan jantung agar tak terkoyak. Kuberikan kepadanya kebijaksanaan dan kemampuan untuk memberikan pengertian dan menyadarkan bahwa suami yang baik adalah yang tak pernah melukai istrinya.
Walau seringkali pula kebijaksanaan itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada suami agar tetap berdiri sejajar, saling melengkapi dan saling menyayangi.
Dan akhirnya Kuberikan ia air mata agar dapat mencurahkan perasaannya. Inilah yang khusus Kuberikan kepada wanita, agar dapat digunakan kapanpun ia inginkan.
Hanya inilah kelemahan yang dimiliki wanita, walaupun sebenarnya air mata ini adalah air mata kehidupan".
kilasan cinta
Cinta – sebentuk kata yang tetap saja mengguncangkan dunia, sedari masa Adam-Hawa, Yusuf-Zulaika, Samson-Delilah, Romeo-Juliet, hingga sampai masanya Cinta dan Rangga. Cerita cinta memang penuh romantika hingga tak lekang diperjalanan masa. Ia mendorong penakut menjadi pemberani, orang kikir menjadi dermawan, mencuci pikiran orang yang dengki, memfasihkan lidah orang yang gagap, membangkitkan keinginan orang yang lemah, merendahkan kehormatan para raja, menampakkan kehebatan para pemberani, gejolak menjadi tenang, akhlak dan kepribadian menjadi tertata, ada kegembiraan yang menari-nari didalam jiwa dan kesenangan yang bersemayam di dalam hati.
Ya, cinta … apapun kisahnya, tetap segar dihadapan mata.
Menghindari Cinta ?
Abu Naufal pernah ditanya, “Apakah seseorang bisa menghindar dari cinta ?”. Dia
menjawab, “Bisa, yaitu orang yang hatinya keras dan bodoh, yang tidak memiliki
keutaman dan pemahaman, Sekalipun seseorang hanya memiliki sedikit kepandaian,
kehalusan penduduk Hijaz dan kepintaran penduduj Iraq, tidak mungkin bisa
menghindar dari Cinta ‘.
Cinta, suatu rasa yang tak pernah mungkin didusta, ia akan selalu mengiringi
perjalanan setiap manusia. Ia hadir disetiap hembusan nafas, melantunkan
nada-nada indah yang senantiasa dinantikan. Bisa saja seseorang mengatakan pada
seluruh dunia bahwa ia tak pernah jatuh cinta, namun hatinya tak kan pernah
sepi dari rasa rindu, kecemasan ingin berjumpa, ketakutan ditinggalkan, maupun
kebahagiaan yang menyeruak tatkala sinyal-sinyal cinta mulai berdenyut didalam
dada. Cinta adalah gejolak yang bisa ditampilkan pada segenap dunia ataupun
dikubur-dipendam dijurang sukma terdalam, namun ia akan selalu ada - tak kan
pernah tiada..
Perjalanan Cinta.
Cintalah yang pertama kali menegarkan hati
Ia datang bersama takdir berjalan beriringan
Jika pemuda berenang di samudera cinta tak bertepi
Datang banyak masalah yang tak tertanggungkan
Siapa yang sanggup memikul cinta dihati
Bencana datang bersama rahasia-rahasianya.
Permulaan cinta indah menawan dihati
Akhirnya kematian laksana permainan
Ia bermula dari pandangan dan canda
Menjalar dihati laksana bara api
Seperti api yang bermula dari percikan
Jika membesar ia akan membakar semua kayu.
Begitulah syair-syair para pecinta ketika menggambarkan cintanya. Suatu kata
yang begitu bebas merdeka namun kini semakin terpasung didalam keangkuhan nafsu
manusia. Cinta yang mulanya begitu indah, kini hanya digambarkan dengan kisah
asmara dua sejoli yang penuh hasrat menggebu menutup pintu-pintu kasih-sayang.
Dengan cinta, semestinya kedamaian yang tercipta, namun manakala syahwat yang
berkuasa, hanya derita yang akan tersisa. Kebebasan dalam menikmati cinta akan
terpenjara oleh komitmen penuh dusta, berjanji setia selamanya, makan nggak
makan asal berdua, dunia milik kita (yang lain numpang-red), sehidup semati,
kaulah segalanya, berkorban apapun aku rela. Akhirnya saat pembuktian tiba
tatkala tamu bulanan tak kunjung tiba, cemas yang melanda, mual-mual dan
menginginkan hal-hal yang tak biasa (ngidam-red), semua bencana berkunjung
serta-merta dikarenakan nafsu yang telah membutakan cinta. Mulailah waktunya
ikrar dipertanyakan, tanggung jawab dicari, meletusnya bukit-bukit kehinaan.
Cinta, bagaimanapun indahnya, tatkala ia diselimuti dengan nasfu yang merajalela,
hanya akan mengantarkan derita.
Kemanakah Cinta Kau Persembahkan ?
Apakah cinta sucimu hanya akan kau persembahkan kepada dunia. Apapun bentuknya,
kekasih yang begitu jelita, keluarga yang penuh kehangatan, teman tempat
berbagi cerita, harta yang berlimpah, jabatan yang tertinggi, tak ada yang
berhak mendapatkan cinta sebelum kau persembahkan ia pada yang haq, Sang
Pencipta, penebar cinta diseluruh semesta.
Katakanlah: “Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saaudara, istri-istri, kaum
keluargamu, harta kekayaah yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri
kerugiannya, dan rumah-rumag tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu
cintai daripada Allah dan rasul-Nya dan (dari) berjihad dijalan-Nya, maka
tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya”. Dan Allah tidak memberi
petunjuk kepada orang-orang yang fasiq. (Q.S. at Taubah 24).
Sadarilah bahwa cinta sejati hanyalah milik Allah semata. Disebabkan oleh
cinta-Nyal kita hadir didunia, mendapatkan kesempatan istimewa untuk menjadi
khalifah-Nya. Oleh karena itu, tak ada alasan bagi kita untuk menduakan
cinta-Nya. Ia yang telah menjadikan kita dengan segala kesempurnaan, menjaga
kelangsungan hidup kita dengan tak putusnya mencurahkan rahmat dan nikmat yang
tiada terkira. Tanpa cinta-Nya tak kan ada belaian kasih seorang ibu pada
anaknya, tak kan ada perjuangan seorang ayah untuk buah hatinya, tak kan ada
hangatnya sinar sang surya yang meyelimuti dunia, dan tak kan pernah kita
jumpai keindahan dan pesona alam semesta yang begitu sempurna. Maha besar Ia
dengan segala cinta-Nya.
Marilah kembali menatap segala laku kita, apakah cinta kita telah berada pada
tempat yang semestinya. Apakah dalam jiwa kita tersimpan rindu yang membara
menanti perjumpaan dengan-Nya, Apakah hati kita memendam harap, gelisah, cemas,
dan takut tatkala bercermin diri, melihat segala amalan yang telah dilakukan
selama ini. Mengharapkan diterimanya segala ibadah, dan cemas serta takut
apabila amal ini tidak diterima oleh-Nya. Apakah cinta kita pada-Nya begitu
tulus, sehingga kita akan senantiasa mencintai apa yang Ia cintai dan akan
membenci apa yang Ia benci. Apakah kita telah berbakti pada orangtua, karena
Allah mencintai seorang anak yang berbakti pada orangtuanya. Apakah kita rela
berkorban menegakkan kalimat-Nya di muka bumi, menyerukan yang ma’ruf dan
mencegah segala yang munkar, karena Allah mencintai hamba-Nya yang berjuang
dijalan-Nya. Bulatkan tekad, tetapkan niat, wujudkan dalam sikap, Allah cinta
kami tertinggi.
Islam tidak melarang sesuatu yang berguna bagi manusia, tetapi mengaturnya.
Cinta kasih dalam Islam mempunyai bagian-bagian yang berhubungan dengan Sang
Pencipta, makhluk-Nya, pribadi-pribadi dan masyarakat. Apabila cinta kasih
keluar dari aturan, yang didapatnya bukan cinta kasih tetapi derita. Tidakkah
kita melihat bahwa Sang Pencipta memberikan sesuatu yang dapat membawa
keberkahan dan kebahagiaan bagi umat manusia.
‘Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain
Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun
orang-orang beriman sangat cinta kepada Allah”. (Q.S. Al Baqarah: 165)
Sesungguhnya tak pernah sang kekasih mencari tanpa dicari oleh kekasihnya
Apabila kilat cinta t’lah menyambar hati ini
Ketahuilah bahwa ada cinta dalam hati yang lain
Apabila cinta Allah bertambah besar di dalam hatimu
Pastilah Allah menaruh cinta atasmu
Tak ada bunyi tepuk tangan hanya dengan satu tangan
Kebijaksanaan Ilahi adalah takdir dan ketetapan yang membuat kita cinta satu
dengan yang lain
Sampai akhir hingga dunia akan terpelihara oleh kesatuan kita (Potongan Puisi
Jalaludin Rumi) .
Langganan:
Postingan (Atom)